- FOURTH DATE : SENSASI (DELIGHT-FUL)

(Surabaya pukul empat sore, berada di genggaman kita).

* Setiap sudut ruang yang kita singgahi.

   Ada kaca, memantulkan sepasang hati menari-nari.

* Pada langit mendung berawan rindu menggumpal.

   Bait mantra cinta disiapkan malaikat untuk kita rapal.

* Setiap rasa yang bergelayut manja di dada.

   Ada debar, diam-diam kita selipkan dalam canda.

* Setiap potongan-potongan suaramu membelai lembut.

   Ada dawai-dawai getar di hati saling menyahut.

* Pada akhirnya salah satu dari kita nanti,

   Ada yang berbisik rindu lirih sekali.

- THIRD DATE RHAPSODY -

* INTRO
Kita berpesta, rayakan malam.
Kita bersuka, malam lagi datang.
Kita bermanja, lebih lebih karena malam.

* Tunjungan Plaza SOGO
Boleh dibilang, aku ini paling beruntung.
Bersamamu, yang suram menjadi indah.
(langit hitam berangsur)
Bergandengan tangan, beriring sejalan.
Menelan duka, mencicip suka.

* Gramedia EXPO
Kita buka buku hikayat lama.
Biar Tuhan yang mengawasi.
Kata-Nya kau dan aku berdarah sama.
Jangan lagi saling mengiris nadi.

* Royal Plaza, Hoka Hoka Bento
Selalu saja di tempat yang sama.
Lagi lagi di pojokan ruang dekat kaca.
(tempat favorit kita berdua)
Diam diam ada cinta dan rindu menggebu.
Kuselipkan pada shrimp roll, egg chicken roll, dan saladmu.

* Balkon Villa Hijau
Untuk sejenak waktu.
Aku meminta nafas di udaramu.
Kepada udara yang bersuara mesra.
Aku terlalu banyak meminjam gelisah.

* Waktunya Pulang, Dini Hari
Aku ingin memeluk pagi.
Agar kamu tak buru buru pergi.
Kamu itu seperti jalan lengang.
Membuatku enggan kembali pulang.

(sungguh, aku ingin lebih lama lagi)

Surabaya, 4-5 November 2012

- TRAVELER -

Pada ransel ransel yang kosong.

Kelak akan ku isi dengan suara tawa kita.

Lalu kulemparkan dari tanah tertinggi di Pulau Jawa.

Hingga tawa kita terlepas bebas ke udara.

 

- SECOND DATE : A COUPLE OF FANTA FLOAT -

Akhirnya semua tiba pada hari yang biasa.
Kali ini aku duduk di sampingmu.
Masih di pojokan ruang dekat kaca.
Sembari bercengkerama dengan lampion kota.

Darah hujan dari tuhan.
Ditumpahkan untuk kita.
(berdua saja)
 
Kita ini cuma sepasang sepi.
Bersulang di gelas sendiri.
Kita ini cuma sepasang kenangan.
Dalam ritual berkabung bersama angan.


*Mcd Mayjend Surabaya, 2 November 2012 at 07.46 pm*

- FIRST DATE WITH YOGURT -

Dua kursi satu meja.
Aku duduk di depanmu, di pojok ruang dekat kaca.
Langit sedang cerah, secerah hati kita.

(Di tempat ini, aku membidik hatimu dengan rindu)

Semangkuk yogurt dingin porsi couple,
Bertoping kiwi, longan, strawberry.
Sedikit bermain-main dengan bongkahan gunung cone.
Kedua bayangan kita saling cerita.

Kau menyuapiku potongan strawberry.
Aku menyuapimu potongan kiwi.
Serta merta wajah kita mengernyit asam. (>_<)
(Aku tak ingin yogurt ini cepat habis)

Ada rona yang tiba-tiba menjalar dari hati ke pipi.
"Nothing is sweeter than the togetherness we share."
Kita mengecup tissue masing-masing,
lalu tertawa sebab tersindir.
(Ada binar bahagia, yang tak kasat mata)

- BALON -

Balon-balon berhelium benangnya berebut melilit tanganku.
Mana yang membawaku terbang lebih dulu?

 

- KAMI MEMANGGILNYA LUKA -

Kami bertemu dengan luka parah.
Bahkan aku pun masih berdarah.

"Memarmu sebelah mana? kalau aku sebelah sini ..."
(Katamu sambil menunjuk dada sebelah kiri)

Kujawab dengan senyum.
(Denger kamu ngomong gitu, rasanya kayak dikaplok)

Memarku dimana mana.
Sudah meresap di kulit.
Disentuh masih sakit.

- DREAMER -

Ku tunggu kau di perempatan mimpi.

Dekat sepertiga malam.

Di depan bulan purnama tepatnya.

- BURUNG GEREJA -

Rindu berdiri di balkon sehabis hujan.
Menatap burung-burung gereja.
Sampai telapak menggigil, tengkuk merinding.

- KOMEDI PUTAR -

Mari naik komedi putar :-)

Kamu, naik kuda yang cokelat.

Aku, naik kuda yang putih.

Kita akan selalu berjalan, berputar, beriringan.

Seakan melaju tetapi tetap jalan di tempat.

- FRAME -

Kelak kita akan berada dalam satu bingkai.

dengan garis lengkung bernama senyummu,

yang membuatku terkulai.

Bukan sekedar dalam folder-folder terbengkalai.

- I'M FALL ... -

Makhluk aneh di dada sebelah kiri.

Sedang riang menari-nari.

Katanya ia jatuh cinta.

Kepada sang penyulam kata-kata.

- WHICH ONE? 2 -

Mana yang lebih sakit?
Lapar bersamamu,
atau kenyang sendirian?

- SARDEN -

Seperti sarden,
kepala dan ekor entah kemana.
Tinggal tersisa badan dalam kaleng.

- WHICH ONE? -

Pilih yang mana ...

Tak usah balik,

atau kutendang hingga jungkir balik?

- HAPUS SAJA AKU, KALAU BISA -

Kalau mau menghapus jejak.

Congkel saja tanahnya.

Selamat menghabiskan waktu dan tenaga.

Untuk gulungan pasir sia-sia.

- JARAK -

Kamu.

...Jeda.

.........Jeda.

..............Jeda.

...............Jeda.

.........Jeda.

...Jeda.

Aku.

- SECRET -

Aku sembunyi di balik kertas.
Hati-hati menulis rahasia di sana.
Aku selalu dapat membacanya.

- KUNCUP LALU MEKAR -

Aku ...

Bunga kuncup.

Kau siram.

Mekar ...

Jangan dipetik sebelum berbuah.

- CANDID -

Kelak kita akan berada di kereta yang sama.
Tanganku melingkar di lenganmu,
kepalaku tertunduk di bahu kirimu.
Lalu lensa pun diam-diam membidik kita.
Dengan fokusnya yang penuh cinta.

- LAGU CINTA -

Di atas garis paranada, 

kita berdansa mesra.
Dekapan mozaik not - not legatto,
mengalun lembut bagai marsmallow.

- SEBUT SAJA SAYA CINTA -

Makhluk macam apa ini?
Suka berlonjak-lonjak riang di dada sebelah kiri.
Setiap kau memberi pesan mini akhir-akhir ini.

- LUKA SUBUH -

Hai subuh,
Lukaku yang belum sembuh.
Sekarang sedang kambuh.

- SAMA JINGGA -

Halo ... tuan yang sulit kuberi nama.

Hari ini jingga kita sama :-)

Seperti selendang bulan purnama.

- PESAN UDARA -

Sejak kemarin, aku mengirimimu pesan udara.

Yang sinyalnya membuatku lara.

Sungguh, rinduku tidak pura-pura.

- TERJUN BEBAS -

Tap tap tap.

Take the stairs.

Rooftop rooftop.

Stand ...

Nguuuuuunnnggg ...

Swiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnggggg ...

BLAAAAMMMPPPPP !!!!!!!!!!!!

Then,

Smile :)

And fly ...

- BANDARA LARA -

Kau tau bagaimana rasanya lara? 

Seperti ragu melangkah,

saat akan meninggalkanmu di bandara.

- LAYANG - LAYANG -

Layang-layang yang kuterbangkan putus benang, 

angin menghembusnya makin jauh

 meninggalkan aku yang masih memegang gulungan benang.

Sendirian.

- TELEPATI -

Di suatu tempat yang jauh.

Kau bagaikan peluru.

Kesasar tepat di jantungku.

- PUYENG -

Kepalaku,

Kantor yang paling sibuk sedunia.

Hanya ada satu pekerja tanpa libur,

Kamu.

- MENUNGGU LAGI -

Sudah berhari-hari aku menunggu

Sejak kamis minggu lalu.

Kau datang tapi tak menyapaku.

Apa gak sakit tuh?

- JULY PHOBIA -

Lagi-lagi bulan Juli.

Tak bisa membawamu kembali.

- LOVE LETTERS -

Kamu itu seperti rima.

Yang membawa serenada.

Bertangga bianglala.

Mencipta irama.

Yang menggugah gairah.

- MENJAHIT PELANGI -

Kamu adalah lelaki gaib.

Yang datang saat pelangi dijahit langit.

- MABUK LAGI -

Aku yang mabuk ;-)

Tanpamu aku ambruk.

- BIANGLALA -

Naik bianglala super cepat.

Kita terjebak di atas.

Tak pernah turun lagi ke bawah.

Karena penasaran melihat isi dunia.

- WAKE UP -

Seketika aku terbangun dari kasur.

Karena bermimpi bertemu pria berwajah bulat telur.

Ia membawa hati yang babak belur.

Dan kaki berlumur lumpur.

- CLOUDY -

Walaupun awan berwarna kelabu dan akan turun hujan.

Tapi di balik awan ada langit

yang senantiasa berwarna biru.

- F FOR FEVER -

Jika rindu itu berakibat demam.

Maka demamku sudah lebih dari 45 derajat celcius.

- CAP CAY -

Seperti kuah cap cay.

Kadang senyummu terasa asam manis.

Tergantung dari segi mana aku menikmatinya.

- PESAWAT KERTAS -

Aku pernah melayangkan pesawat kertas

kepada sang khalik.

Berwarna sejuta pertanyaan, doa, dan harapan.

Hey, apa kau tau isinya?

Iya benar, Isinya tentang kamu.

- MIRROR ON THE WALL -

Kalau pada saatnya nanti kau tak juga tampak.

Aku akan berkasih dengan bayanganmu

dalam cermin.

- RIVER -

Sungai tanpa muara.

Menjebakku dalam pusaran arusnya.
Lupa berhenti.

- RINDU -

Rinduku tetap melambung.

Tapi mematung.

Walau menggantung.

- BADAI BERLALU -

Ketika badai sudah berlalu.

Mungkin aku juga membeku.

Karena terlalu lama menunggu.

- WAITIN' -

Rindu ingin menjadi teman anda.

Dia menunggu di beranda,

dengan keamanan yang dia ciptakan dengan cinta.

- SENJAKALA -

Senja jingga.

Aku hanya ingin menatapmu lebih lama.

Karena ku terlalu kecil,

untukmu yang menjulang tinggi.

- BEHIND THE SCENE -

Kuselipkan secarik kertas di bawah bantalmu,

rindu ...

Skenario mimpi untuk nanti malam.

Bacalah ...

Agar kita tak salah adegan.

- MATAHARI -

Masih dengan matahari yang sama.

Hanya waktu yang membuatnya berbeda nama.

- EMBUN -

Aku.

Masihlah setetes embun.

Yang menempel tiap pagi.

Di kaca jendela kamarmu.